Saham di Asia-Pasifik Jatuh, Investor Pantau Pembahasan Perdagangan Brexit
Bursa saham di Asia-Pasifik menurun pada perdagangan Kamis pagi sebab investor memantau perbincangan perdagangan Brexit dan perundingan yang lagi berjalan di Amerika Serikat (AS) untuk paket kontribusi virus corona.
agen slot online terpercaya bermain slot bersama situs terpercaya
Diambil dari CNBC, Kamis (10/12/2020), Nikkei 225 di Jepang turun 0,39 % sesudah pembukaan pasar sesaat index Topix turun 0,17 %. Index Kospi Korea Selatan jatuh 1,11 %.
Di Australia, dasar ASX 200 turun 0,56 %, dengan seluruh bidang di merah. Subindex energi turun 1,05 % sebab saham minyak berusaha untuk memperoleh keuntungan.
Sesion di Asia-Pasifik mengikut pelemahan di Wall Street. Saham berjangka AS sedikit berbeda sesudah penutupan pasar.
"Kenaikan tingkat resiko kejadian sekitar perbincangan perdagangan UE-Inggris... dan perundingan yang lagi berjalan pada paket stimulan AS baru di Washington lagi menahan volatilitas pasar," catat Rahul Khare dari ANZ Research dalam catatan pagi.
Tatap muka tiga jam di antara beberapa pimpinan Inggris dan Uni Eropa pada Rabu malam tidak berhasil pecahkan kebuntuan dalam perbincangan perdagangan Brexit.
Pertama Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sepakat jika keputusan keras harus dibikin di hari Minggu mengenai hari esok perbincangan, laporan medium menjelaskan mencuplik sumber senior di Downing Street.
Inggris tinggalkan UE di bulan Januari tapi sepakat untuk menjaga standard dan ketentuan yang serupa sampai tahun akhir. Itu ditujukan supaya kedua pihak punyai waktu untuk meningkatkan penataan perdagangan baru.
Periode peralihan akan usai dalam tiga minggu dan ada kecemasan yang berkembang jika persetujuan baru kemungkinan belum siap pada waktu itu.
Sesaat harga minyak naik sedikit di hari Kamis sepanjang jam perdagangan Asia. Minyak mentah AS naik 0,33 % jadi USD 45,67 per barel.
Bursa saham di Amerika Serikat (AS) jatuh pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta), mundur dari rekor paling tinggi yang sukses diraih awalnya. Ini sebab saham tehnologi turun dan beberapa investor menimbang potensial stimulan pajak baru.
Diambil dari CNBC, Kamis (10/12/2020), Dow Jones Industrial Average ditutup turun 105,07 point atau 0,35 % pada tingkat 30.068,81. S&P 500 turun 0,8 % jadi 3.672,82.
Sedang Nasdaq Composite turun 1,9 % dan ditutup pada 12.338,95. Pada awal sesion, Dow naik lebih dari 100 point. Ke-3 index saham itu sempat sentuh rekor harian baru.
Saham Apple jadi salah satunya elemen Dow dengan performa terjelek, dengan jatuh lebih dari 2 %. Salesforce turun 3,2 %. Bidang tehnologi S&P 500 turun 1,9 % untuk pimpin index yang lebih rendah.
Facebook turun 1,9 % sesudah Komisi Perdagangan Federasi, bersama-sama dengan beberapa negara sisi, ajukan gugatan hukum yang bisa memaksakan raksasa sosial media itu untuk mendivestasi Instagram dan WhatsApp.
NXP Semiconductor dan Qorvo semasing turun lebih dari 5 % dan terhitung antara saham chip bekerja terjelek di hari Rabu.
VanEck Vectors Semiconductor ETF (SMH) ditutup 3,1 % lebih rendah. Bidang tehnologi keseluruhannya ada di bawah desakan bahkan juga sesudah DoorDash jadi perusahaan terkini dari bidang itu yang membuat kiprah pasar khalayak yang fantastis. Saham DoorDash ditutup semakin tinggi 85 %.
"Saya berpikir kita alami sedikit kesusahan sesudah capai titik paling tinggi baru," kata Keith Lerner, Kepala Taktik Pasar di Truist.
Rerata saham khusus memberi kembali lagi keuntungan awalnya mereka sesudah Pimpinan Sebagian besar Senat Mitch McConnell menjelaskan ke Politico jika Partai Republik dan Demokrat masih cari jalan di depan untuk kontribusi pajak tambahan.
Pengakuan itu tampil sesudah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pada Selasa ajukan paket stimulan USD 916 miliar ke Ketua DPR Nancy Pelosi.
Imbas virus korona alias COVID-19 mulai berasa oleh beberapa perusahaan AS, khususnya perusahaan tehnologi yang tergantung ke China selaku tempat produksi atau pasar. Kecemasan ini memacu sell-off di Wall Street sepanjang seminggu kemarin, dipic...